Aneh dan Unik. Seorang suami yang telah menikah 30 tahun lamanya
belum pernah melihat wajah istrinya. Hanya mata yang bisa dipandang
selama hidup bersama. Sepanjang hidupnya, sang istri selalu mengenakan
burka, busana tertutup bagi wanita muslim yang hanya memperlihatkan area
mata. Bahkan, tidur pun mengenakan busana itu.
Namun selama 30 tahun menjalani pernikahan tanpa melihat wajah istri
ternyata tak mengubur rasa penasaran sang suami. Diam-diam, pria ini
nekat menyingkap cadar di wajah istrinya yang tengah lelap tertidur.
Hanya, jawaban atas rasa penasarannya itu harus dibayar ‘mahal’ dengan gugatan cerai sang istri, 2011 silam. Sang istri yang sudah berusia 50-an tahun merasa dikhianati. Ia bulat menghendaki perceraian, meski suami sudah berulang kali meminta maaf dan berjanji tak mengulangi perbuatannya.
Hanya, jawaban atas rasa penasarannya itu harus dibayar ‘mahal’ dengan gugatan cerai sang istri, 2011 silam. Sang istri yang sudah berusia 50-an tahun merasa dikhianati. Ia bulat menghendaki perceraian, meski suami sudah berulang kali meminta maaf dan berjanji tak mengulangi perbuatannya.
“Setelah sekian tahun, sang suami mencoba melanggar komitmen, ini sudah
kesalahan besar,” kata sang istri kepada koran setempat, Al-Riyadh,
seperti dikutip dari laman Daily Mail. Apa yang dilakukan wanita itu
merupakan bentuk kepatuhan terhadap tradisi yang tumbuh subur di
kampungnya, tak jauh dari Khamis Mushayt, wilayah barat daya Arab
Saudi.
Bukan ajaran Islam, namun tradisi ini tumbuh subur di sejumlah kawasan
terpencil di beberapa negara Teluk.
Itu pun bukan satu-satunya kasus. Seorang pria bernama Ali al-Qahtani
juga menerima ancaman cerai ketika mencoba membuka cadar istrinya
setelah 10 tahun pernikahan. Beruntung ia dimaafkan setelah berjanji tak
akan mengulangi perbuatannya.
Sementara Hassan Al-Atibi mengancam akan menikah lagi jika istrinya tak
bersedia membuka cadar. Bukannya terancam, sang istri malah mencarikan
wanita yang tak menganut tradisi itu untuk dijadikan istri kedua.
Merelakan suaminya poligami agaknya lebih baik daripada menunjukkan
wajahnya ke suami. Rabea al-Gahdaray, 70, salah satu wanita yang
menjalani tradisi ini mengatakan bahwa suami tidak boleh melanggar
komitmen yang telah disepakati sebelum pernikahan.
Suami tak boleh mengubah tradisi yang telah terbangun sejak zaman
lelulur mereka. Saat ditanya bagaimana bisa memiliki anak tanpa
mengizinkan suami melihat wajah dan tubuhnya, al-Gahdaray menjawab,
“Pernikahan itu tentang cinta, bukan wajah.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar